Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :
• Produk / pelayanan / proses pelaksanaan.
• Proses management proyek itu sendiri.
Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.
4 Komponen Utama Manajemen Mutu
Manajemen mutu terdiri dari empat komponen utama, yang meliputi:
- Perencanaan Kualitas – Proses mengidentifikasi standar kualitas yang relevan dengan proyek dan memutuskan bagaimana cara memenuhinya.
- Peningkatan Kualitas – Perubahan yang disengaja dari suatu proses untuk meningkatkan kepercayaan atau keandalan hasil.
- Kontrol Kualitas – Upaya berkelanjutan untuk menegakkan integritas dan keandalan proses dalam mencapai hasil.
- Jaminan Kualitas – Tindakan sistematis atau terencana yang diperlukan untuk menawarkan keandalan yang memadai sehingga layanan atau produk tertentu akan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Tujuan Manajemen Mutu
Tujuan dari manajemen mutu adalah untuk memastikan bahwa semua bagian dalam organisasi bekerja bersama untuk meningkatkan proses, produk, layanan, dan budaya perusahaan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang yang berasal dari kepuasan pelanggan.
-Tepat Biaya
Pengelolaan biaya meliputi segala kegiatan
yang berkaitan dengan pengadaan dan pemakaian dana proyek, mulai dari proses
memperkirakan jumlah keperluan dana, mencari dan memilih sumber dan macam
pembiayaan, perencanaan serta pengendalian alokasi pemakaian biaya sampai pada
akuntansi dan administrasi pinjaman/keuangan.
- Perencanaan Sumber Daya Proyek
Perencanaan
sumber daya meliputi pengidentifikasian jenis dan kuantitas sumber daya
(manpower, peralatan, dan material) yang diperlukan guna melaksanakan pekerjaan
sesuai dan lingkup proyek. Output dari proses ini ialah catatan atau Daftar
Jenis Sumber Daya yang diperlukan serta kuantitas masing-masing komponennya.
- Perkiraan Biaya
Proyek
Kuantitas dan
jenis sumber daya diidentifikasi dilanjutkan dengan Estimasi Keperluan Biaya
guna pengadaan sumber daya bersangkutan yang dinyatakan dalam satuan uang,
misalnya rupiah. Mengadakan perkiraan biaya termasuk mengkaji atau menjadi
alternatif terbaik dari segi biaya. Output dari proses ini adalah dokumen yang
berisi Perkiraan Biaya Proyek beserta penjelasan yang diperlukan.
- Penyusunan
Anggaran Proyek
Penyusunan
anggaran berarti memerinci Alokasi Biaya untuk masing-masing kegiatan, yang
diintegrasikan dengan jadwal penggunaannya. Anggaran ini nantinya akan menjadi
tolok ukur pengendalian kinerja kegiatan yang bersangkutan. Output dari proses
ini adalah Dokumen Anggaran Biaya Proyek serta rencana penarikannya.
- Pengendalian
Biaya Proyek
Proses
pengendalian biaya termasuk memantau dan mencatat apakah penggunaan biaya telah
sesuai dengan perencanaan. Bila tidak sesuai, dicari sebabnya dan dievaluasi
dampak yang mungkin terjadi serta diadakan koreksi. Output dari proses ini
adalah Change Order dan Revisi Anggaran.
- Teknik dan Metode
Dikenal banyak
teknik dan metode pengelolaan biaya, di antaranya yang terpenting adalah
sebagai berikut:
- Mengkaji catatan
masa lalu (data historis).
- Menggunakan data
bank, katalog, dan indeks harga.
- Metode
parametris, metode Lang, dan rumus Hirsch & Glazier.
- Quantity take-off
dan harga satuan.
- Varians dan
metode earned value.
- Cost and schedule
control system criteria.
- Rekayasa nilai.
-Tepat Waktu
Waktu atau jadwal
merupakan salah satu sasaran utama proyek. Keterlambatan akan mengakibatkan
berbagai bentuk kerugian, misalnya penambahan biaya, kehilangan kesempatan
produk memasuki pasaran, dan lain-lain. Pengelolaan waktu mempunyai tujuan
utama agar proyek diselesaikan sesuai atau lebih cepat dari rencana dengan
memperhatikan batasan biaya, mutu dan lingkup proyek.
Proses pengelolan
waktu diawali dengan mengidentifikasi kegiatan proyek agar komponen lingkup
proyek WBS atau deliverables yang telah ditentukan dapat terlaksana sesuai
dengan jadwal. Output dari proses ini ialah Daftar Kegiatan dan WBS.
- Penyusunan Urutan
Kegiatan Proyek
Setelah diuraikan
menjadi komponen-komponennya, lingkup proyek disusun kembali menjadi urutan
kegiatan sesuai dengan logika ketergantungan. Output dari proses ini ialah
Jaringan Kerja Proyek.
- Perkiraan Kurun
Waktu Proyek
Setelah terbentuk
Jaringan Kerja , masing-masing komponen kegiatan diberikan perkiraan kurun
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan yang bersangkutan. Output
proses ini adalah jaringan kerja yang telah Memiliki Kurun Waktu dan Perkiraan
Sumber Daya yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut.
- Penyusunan Jadwal
proyek
Jaringan kerja
yang masing-masing komponen kegiatannya telah diberi kurun waktu kemudian
secara keseluruhan dianalisis dan dihitung kurun waktu penyelesaian proyek dan
milestone yang merupakan titik penting dari sudut jadwal proyek. Output dari
proses ini adalah Jadwal Induk, Milestone dan Jadwal untuk Pelaksanaan
Pekerjaan di lapangan.
- Pengendalian
Waktu dan Jadwal proyek
Pengendalian
waktu meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pemantauan dan pengkoreksian agar
"progres" pekerjaan proyek sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Output dari proses ini adalah Revisi Jadwal Induk, Milestone dan
Jadwal Pekerjaan Lapangan.
- Teknik dan Metode
Teknik dan metode
yang berkaitan dengan pengelolaan waktu atau jadwal adalah sebagai berikut :
- Bagan balok dan
jaringan kerja (CPM, PERT, PDM) untuk menyusun jadwal dan menganalisis waktu
penyelesaian proyek.
- Data bank dan
historical record untuk memperkirakan kurun waktu komponen kegiatan.
- Resource leveling
untuk meratakan penggunaan sumber daya.
- Cost and shedule
trade off untuk mencari jadwal yang ekonomis.
- Simulasi,
misalnya analisis Monte Carlo.
-Fast tracking.
-Tepat Mutu
Pengelolaan mutu
meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan agar hasil proyek memenuhi
persyaratan, kriteria dan spesifikasi yang telah ditentukan. Agar suatu produk
atau servis hasil proyek memenuhi syarat penggunaan, diperlukan suatu proses
yang panjang dan kompleks, mulai dari mengkaji syarat yang dikehendaki oleh
pemilik proyek atau pemesan produk, menyusun program mutu, dan akhimya
merencanakan dan mengendalikan aspek mutu pada tahap implementasi atau
produksi.
- Program
Pengelolaan Mutu
Program
pengelolaan mutu menitikberatkan perencanaan sistematik suatu kegiatan yang
bertujuan memberikan keyakinan (confidence) bahwa proyek akan dapat memenuhi
standar mutu yang ditentukan. Program ini antara lain meliputi Identifikasi
Kriteria dan Spesifikasi yang akan dipakai proyek, kemudian mengkaji
relevansinya dengan standar yang telah dibakukan (established) dan membuat
perencanaan perihal kebijakan kualitas dan mereview organisasi yang akan
menanganinya. Output dari proses ini adalah Dokumen Policy Kualitas, Organisasi
Pelaksanaan, dan Rencana Kerja.
- Quality Assurance
(QA)
Quality Assurance
meliputi semua kegiatan dalam quality system yang bertujuan memberikan
kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa semua tindakan yang
diperlukan untuk mencapai standar mutu proyek telah dilaksanakan dengan
berhasil.
- Quality Control
(QC)
Quality Control
meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan dan pengkajian hasil
proyek (baik hasil antara atau final) untuk menentukan apakah telah memenuhi
persyaratan yang ditentukan, kemudian mengidentifikasi cara untuk menghilangkan
sebab terjadinya penyimpangan. Output dari proses ini adalah Perbaikan (bila terjadi penyimpangan) dan
Keputusan Persetujuan atau acceptance (bila sesuai dengan spesifikasi).
- Teknik dan Metode
Teknik dan metode
yang penting dalam pengelolaan mutu adalah sebagai berikut :
- Destruction test
.
- Inspeksi dan uji
coba kemampuan kinerja (performance test)
- Control chart .
- Pareto diagram .
- Metode sampling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar